NAMA : HIKMA MARGIANSA
KELAS : 3 EA 14
NPM : 13210312
TUGAS : BAHASA INDONESIA 2
Pengertian Penalaran dan Macam-Macam Penalaran
1.Pengertian Penalaran dan Macam-Macam
Penalaran
Penalaran
adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan
antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Macam-macam
Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :
1. Penalaran
Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif
mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah
gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala
serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala
ditarik berdasarkan pengamatan terhadap sejurnlah gejala khusus yang
bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara
gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan
akibat-akibat,
2. Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan
penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju
pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6)
menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain
things being posited, something else than what is posited necessarily follows
from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran
deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Corak berpikir deduktif adalah
silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam
penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan.
Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu
premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
|
Contoh:
Suatu lembaga kanker di Amerika
melakukan studi tentang hubungan antara kebiasaan merokok dengan kematian.
Antara tanggal 1 Januari dan 31 Mei 1952 terdaftar 187.783 laki-laki yang
berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada mereka dikemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka pada masa lalu dan masa
sekarang. Selanjutnya keadaan mereka diikuti terus-menerus selama 44 bulan.
Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis tentang penyebab kematiannya,
diperoleh data bahwa di antara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan
kanker.
Dari seluruh jumlah kematian yang
terjadi (baik pada yang merokok maupun yang tidak) ternyata angka kematian di
kalangan pengisap rokok tetap jauh lebih tinggi daripada yang tidak pernah
merokok, sedangkan jumlah kematian pengisap pipa dan cerutu tidak banyak
berbeda dengan jumlah kernatian yang tidak pernah merokok.
Selanjutnya, dari data yang
terkumpul itu terlihat adanya korelasi positif antara angka kematian dan jumlah
rokok yang diisap setiap hari .. .
..........................................................
Dari bukti-bukti yang terkumpul
dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau memberikan pengaruh yang buruk dan
memperpendek umur manusia. Cara yang paling sederhana untuk menghindari
kemungkinan itu ialah dengan tidak merokok sama sekali
.
Tulisan di atas memaparkan
hubungan sebab akibat antara merokok dan kematian. Dari paparan itu dapat dilihat
bagaimana proses bernalar itu terjadi. Mula-mula mereka mengurnpulkan data dari
sejumlah orang laki-laki. Mereka itu dikelompokkan menurut kebiasaan
merokoknya, mulai dari yang tidak pernah merokok sampai pada perokok berat.
Selanjutnya perokok itu juga dibedakan antara yang menghisap rokok putih
(sigaret) dan yang menghisap cerutu dan pipa. Dalam waktu yang cukup panjang
mereka diarnati. Kematian dan penyebabnya dicatat dan dianalisis. Dari
bukti-bukti yang terkumpul ditariklah kesimpulan-kesimpulan sehubungan dengan
rnasalahnya.